Minggu, 01 April 2012

Melangsing a la Mentjos

Seperti biasa, malam sepulang kuliah saya selalu menyempatkan untuk minum segelas jamu di Bukti Mentjos. Sebuah kedai jamu yang berlokasi di Salemba Tengah, kira-kira 5 menit berjalan kaki dari kosan saya. Kalau sedang sakit, saya pasti selalu minta dibuatkan jamu oleh pemilik kedai. Horatius Romuli namanya, namun lebih akrab disapa Engkoh. Mungkin karena beliau merupakan peranakan Jawa-Cina (just guess…). Engkoh hanya melayani pelanggannya mulai dari jam 8 malam, tidak heran kalau kedai jamu ini makin malam malah semakin ramai. Selain bisa berkonsultasi langsung dengan si Engkoh tentang penyakit kita, si Engkoh juga biasanya memberikan wejangan-wejangan ala Mentjos agar si pasien cepat sembuh.
Heeem, kali ini saya tidak sedang sakit. Saya hanya memesan segelas kunyit asem hangat kepada pelayan kedai. Dengan segelas kunyit asem ini, saya berharap mendapatkan perut saya langsing dan rata esok pagi (heueheueheu). Sambil menikmati kunyit asem, saya memperhatikan Engkoh yang sedang melayani pelanggannya.
Seorang ibu dengan tubuh standar ibu-ibu sedang berkonsultasi. Yaah, standar ibu-ibu? you know what I mean :P. Ibu itu mengeluh tentang berat badannya. “Heuheu, mungkin dia masih berharap bisa memiliki badan seperti Cut Tari”, celetuk saya dalam hati. Si Engkoh lalu dengan sigap meracik jamu untuk ibu tersebut. Entah apa yang dia masukkan ke dalam gelas itu. Semua jamu itu berwarna sama, hijau pekat kecoklatan. Pada toples tempat jamu itu disimpan pun tidak ada namanya. Dia memasukkan beberapa bahan, berhenti sebentar seperti sedang berpikir, kemudian memasukkan beberapa bahan lagi.
“Pait? Manis? Sedang? Manis yah. Kasih jeruk nipis dikit..”, ucap si Engkoh pada ibu tersebut.
Si Engkoh kemudian memanggil salah satu pelayan untuk menyeduh jamu hasil racikannya itu. Sambil menunggu jamunya siap, si Engkoh memberi wejangan pada ibu itu. Inilah saat-saat yang saya tunggu. Tips melangsing ala Bukti Mentjos :D. Saya memasang kuping saya baik-baik, mengingat-ingat, dan mencatat dalam hati. Jadi seperti inilah tips sehat ala Bukti Mentjos dari si Engkoh. “Yang harus dicari itu adalah sehat, bukan langsing. Langsing itu hanyalah dampak. Untuk menjadi sehat, perbaikilah cara makan…”

Aturan minum:
  1.  Penuhilah kebutuhan cairan harian. Umumnya, pria butuh 10 gelas per hari, sedangkan wanita hanya butuh 8 gelas per hari.
  2. Setiap kali bangun tidur, minumlah air sebanyak 1 gelas belimbing, yah sekitar 200 ml.
  3. Minumlah 1 gelas air setengah jam sebelum makan.
  4. Setelah makan, boleh minum air maksimal 2 gelas. Mengapa? Karena lambung kita ini memiliki kapasitas.
  5. Naah, di antara jam makan ini, boleh minum apa saja. Teh, kopi, susu, apa saja.
Aturan makan:
  1.  Perbanyaklah makan sayuran dan buah-buahan.
  2. Ketika makan, makanlah buah-buahan dan sayuran terlebih dulu. Setelah itu, barulah makan nasi dan lauknya. Mengapa? Buah-buahan dan sayuran ini akan menjadi pelumas, mengaktifkan enzim pencernaan.
  3. Kurangi makan makanan yang putih. Nasi putih, gula putih, tepung putih. Terlebih gorengan. Makanan ini boleeeeh dimakan, asal jangan sering-sering.

“Tiap bangun tidur, kemudian berkaca, katakan pada diri sendiri, SAYA INGIN SEHAT!!. ”, jelas Engkoh pada ibu tersebut. “Untuk apa? Agar pikiran kita tersugesti..”, lanjut Engkoh menjelaskan. Pelayan menghampiri ibu tersebut, memberikan jamu singset hasil racikan langsung dari tangan Engkoh. Wajah ibu itu mengerenyit kepahitan ketika meminumnya.
Kunyit asem yang saya pesan telah habis saya minum. Saya memanggil pelayan, membayar minuman saya, kemudian pulang. Tidak sabar untuk menerapkan tip sehat dari si Engkoh  :D. Tips sehat ala Bukti Mentjos dari si Engkoh ini memang yahud dah. Saya melakukan semua apa yang dikatakan si Engkoh. Satu minggu saja saya menerapkannya, berat badan saya turun 1 kilo :D.

Gimana? Ada yang mau coba tips sehat (bonus langsing) ala Bukti Mentjos? J

foto-foto tersebut saya ambil dari http://ninasoetono.multiply.com






Tidak ada komentar: