Kamis, 31 Mei 2012

Bubur Ciamik


Hari ini, sehabis menonton Lockout, saya menuju daerah Statiun Cikini. Mencari penganan makan malam. Ada banyak warung makan, restoran, maupun pedagang kaki lima yang menawarkan beraneka ragam makan malam di sana. Dan kali ini, saya memilih sebuah warung makan yang berada tepat di seberang KFC Cikini.

Burcik. Begitulah si pemilik (H.R. Sulaiman) menamai warungnya. Lokasi tepatnya ada di Jalan Raya Cilosari No. 121 A Cikini, Jakarta Pusat. Burcik adalah singkatan dari Bubur ayam Cikini khas Cirebon, yang juga merupakan menu andalan dari warung ini. Tapi, warung ini tidak hanya menjual bubur ayam.Ada martabak telor.Tinggal pilih, Anda mau dengan 6 telor? 5? 4? 3? 2? 1? Juga ada mie goreng/rebus, nasi goreng, dan yang tak kalah unik, Nasi Goreng Otokowok. :D

Karena ini pertama kalinya saya makan disini, tentu say amemesan menu yang paling hits.Bubur Ayam khas Cirebon. Anda bisa memilih, mau diberi telor mentah atau tidak? Saya sih tidak suka melahap makanan hewani mentah-mentah, saya memilih bubur ayam tanpa telor.

Sebentar saja saya menunggu, makanan sudah datang. Hoof, Panas sekali. Lidah saya hampir terbakar. Anda harus hati-hati bila memakannya kalau tidak mau lidahnya terbakarsepertisaya. Wohoho. Tapi, sepertinya si juru masak memang sengaja menyajikannya dalam keadaan panas, agar telor mentah yang dicampurkan ke dalam bubur bisa matang. Bubur disini sedikit lebih encer. Di atasnya, ditaburi ayam suwir, kerupuk emping, dan euum….saya tidak yakin, tapi sepertinya juga ditaburi tepung krispi dari ayam goreng krispi. Di atas meja telah disediakan kecap asin, kecap manis, dan sambal. Jadi, jangan heran kalau rasa bubur ini sedikit hambar. Karena, Anda bisa meracik sendiri sesuai dengan selera Anda.
Menurut penilaian saya, dari skala 1 sampai 5, bubur ini saya kasih nilai 3,5. Ciamik.
Berikut penampakannya.

bubur ciamik

Harga semangkuk bubur ayam tanpa telor adalah 13 ribu saja. Harga semangkuk bubur dengan telor adalah 15 ribu saja.

Bagaimana?Anda tertarik mencoba burcik khas Cirebon ini? Kalau saya sih ingin kembali ke warung ini untuk mencoba nasi goreng otokowok. Penasaran seperti apa rasanya~


Tidak ada komentar: